Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK pimpin upacara Hari Kebangkitan Nasional

oleh -1693 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | PALEMBANG – Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK pimpin upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116 di halaman upacara Mapolda Sumsel, Senin 20 Mei 2024.

Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan, bahwa Hari Kebangkitan Nasional yang ke-116, tidak terlepas dari perjuangan panjang bangsa Indonesia.

Dalam meraih kemerdekaan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa agama yang tersebar di 17.000 pulau dipecah oleh penjajah Belanda.

“Penderitaan kesulitan dialami oleh leluhur leluhur kita sehingga pada tahun 1908 berdiri sebuah perkumpulan yang bernama Budi Utomo,” ujarnya.

Di situ ditegakkan dan ditekadkan dibulatkan Indonesia harus mandiri Indonesia harus bersatu Indonesia harus bangkit untuk mengurus diri sendiri perjalanan panjang.

Dari 1908 sampai 1945 akhirnya Indonesia berhasil mendeklarasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan yang diproklamirkan tersebut tidak dengan mudah.

Ia menuturkan, bahwa diakui oleh negara negara didunia sebagaimana diketahui untuk menjadi suatu negara harus punya wilayah, harus punya penduduk, harus punya pemerintahan dan harus diakui oleh dunia.

“Kita harus menghargai dan mengenang jasa para pahlawan kita karena tanpa beliau dan tanpa para almarhum tanpa para pejuang kita tidak bisa menikmati kemerdekaan seperti ini,” jelasnya.

Jenderal Bintang Dua ini menerangkan bahwa makna kebangkitan nasional pada pagi hari ini berkaitkan dengan pelaksanaan tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia pada prinsipnya semua instansi yang ada di publik.

ini memiliki tujuan yang sama sebagaimana yang dicantumkan pada pembukaan undang-undang Dasar 1945 semua instansi sebuah lembaga bergerak bersama-sama.

Untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Dan turut dalam perdamaian dunia empat itu adalah tujuan negara kita, Polri bertanggung jawab atas keseluruhan tujuan negara tersebut, kita bertanggung jawab untuk mencerdaskan masyarakat,” akunya.

Hal ini agar masyarakat tertib hukum paham hukum dan bertanggung jawab untuk memajukan kesejahteraan umum, agar transportasi logistik semua berjalan dengan lancar bahan-bahan bangunan bisa sampai di tempatnya.

Pada tepat waktu dan dimanfaatkan semaksimal mungkin kita bertanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Bahkan itu diterjemahkan dalam salah satu tugas pokok Polri melindungi mengayomi dan melayani kita juga turut serta dalam perdamaian dunia setiap tahun,” tambahnya.

Dalam hal ini ada personel Polda Sumatera Selatan yang dikirim untuk misi perdamaian dibawa persatuan bangsa bangsa.

Oleh karena itu dalam mencapai tujuan negara yang diterjemahkan dalam tugas pokok Polri, ia hanya mengingatkan beberapa hal.

Seperti satu pada pagi hari ini kepada sekalian, yang paling penting dan tidak boleh di lewatkan adalah tingkatkan terus ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan yang saudara anut.

Yang kedua tingkatkan soliditas internal sesama insan Bhayangkara saling asih saling asah saling asuh saling dukung tidak saling menjatuhkan tidak saling menjelekkan apalagi dengan instansi lain atau kepada masyarakat.

Kemudian tingkatkan kerjasama kekompakan dengan instansi terkait secara pentahelix, tingkatkan kerjasama dengan sesama penyelenggara negara terutama Forkompimda kompak saling menghormati.

Dan juga saling menghargai saling menjaga nama baik tidak membuka aib sesama penyelenggara negara, apakah itu pemerintah daerah, Kejaksaan, TNI, pengadilan maupun instansi-instansi vertikal lainnya.

Tingkatkan juga kerjasama dengan tokoh tokoh masyarakat tokoh agama alim ulama sektor usaha yang sangat banyak bisa di manfaatkan untuk melaksanakan tugas pokok.

“Kita punya program-program CSR mereka punya kewajiban juga untuk menjaga situasi sosial ekonomi di sekitar tempat usahanya berikutnya tingkatkan kerjasama,” bebernya.

Dengan akademisi dengan para dosen dengan para guru dengan para siswa juga mahasiswa mereka adalah pemikir pemikir yang mengkaji berbagai macam isu.

“Yang kita laksanakan sebagai tugas pokok kita isu konflik sosial isu lingkungan hidup dan berbagai isu lainnya bisa kita minta secara akademis kajian kajian dari akademisi,” tambahnya.

Yang terakhir tingkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan media hal ini menurutnya sangat penting karena di era informasi yang sangat masif.

Saat ini media memiliki peran yang sangat strategis dulu media bergerak berdasarkan arus utama atau mainstream. “kita membaca dan menjadikan pedoman berita-berita yang dirilis oleh media-media arus utama,” tuturnya.

Namun sekarang sudah berbalik media sosial sudah menjadi media arus utama media media arus utama banyak yang mengangkat dan banyak yang menggali isu-isu konten-konten yang diangkat melalui media sosial.

Oleh karena itu pekalah dengan media sosial banyak kasus kasus viral yang tidak dilaporkan secara resmi ke SPKT baik di Polsek Polres maupun Polda.

“Tetapi kita ketahui itu dari media sosial, media sosial sering kali lebih cepat dibanding laporan para Kapolres para Kapolsek para personel karena media sosial menjadi rumah para netizen masyarakat penggiat internet jumlahnya sangat banyak dan mereka bisa posting apapun tanpa ada batas,” tandasnya.

Editor : Mastari Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.