Hidup Sebatang kara, Tinggal Di Gubuk Reok Tampa Teresentuh Bantuan Pemerintah.

oleh -1525 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | Palembang – Di tengah hiruk pikuk hidup di pinggiran kota dimana orang-orang hidup dengan bergelimangan harta yang mana fasilitas yang serba ada. Lain lagi kehidupan dengan bapak Burhan (69) warga Sungai Pedado Rt. 30 Rw. 05 Kelurahan Keramasan kecamatan Kertapati kota Palembang Sumatera Selatan harus berjuang hidup untuk kebutuhan sehari-hari dengan belas kasih warga.

Hari rabu tgl 12/07/2023 awak media bersama ketua RT.30 Pak Nizar dan warga mengunjungi Pak Burhan yang hidup sebatang kara, tampa ada bantuan dari pihak pemerintah baik itu program Pkh, Kis, maupun program lainnya.

Saat menuju lokasi rumah Pak Burhan lebih kurang 300 meter dari kampung yang terletak di dalam kebun yang harus melewati akses jalan galangan sawah untuk menuju rumah Pak Burhan.hidup jauh dari di keramaian serta di tengah kebun berteman kan rumah gubuk reok,beralaskan tempat tidur dengn kasur lusuh, Dan Untuk makan sehari-hari pun Pak Burhan harus mendapatkan belas kasih dari warga sekitar, belum lagi untuk penerangan belum tersentuh dengn aliran listrik hanya mengunakan lampu tepok /lampu duduk, untuk masak pun sehari-hari harus mengunakan kayu bakar, miris memang…!

Saat awak media mewawancarai bapak Burhan, (69) ,rabu (12/07) di tempat tinggalnya, dengan suara penuh harap dan beliau berharap banyak kepada pihak pemerintah untuk dapat memperhatikan serta membantu rakyat kecil seperti saya ini, harapnya.

Ditempat yang sama saat di bincangi awak media. Ketua RT. 30 bapak Nizar menjelaskan memang benar Pak Burhan adalah warga saya sudah puluhan tahun menetap di wilayah Rt 30 , sudah sering saya ajukan ke pihak pemerintah namun sampai detik ini belum ada bantuan program pemerintah baik KIS, PKH ataupun bentuk bansos lainnya. Pungkasnya.( Iwo i )

Editor : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.