Liputanabn.com | Luar biasa dan membanggakan para penari asal Sumsel yang unjuk kebolehan di Istana Negara pada momen HUT ke-78 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2023 kemarin.
Sebanyak 105 penari membawakan tari Zapin Rodat pada pelaksanaan upacara penurunan bendera di Istana Negara salah satu acara yang ditunggu.
Salah satu persertanya adalah Bripka Rudi Purwanto SH yang merupakan anggota Subbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Bid Humas Polda Sumsel.
Bintara Polda Sumsel ini berkesempatan tampil di Istana Kepresidenan, dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis 17 Agustus 2023.
Bersama penari lainnya, Rudi ikut membawakan tarian Zapin Rodat yang merupakan tari tradisi yang sudah dikreasikan bersama ratusan penari lainnya dari Tim Kesenian Sumsel.
“Senang dan bangga bercampur haru sudah memberikan yang terbaik dari Polda Sumsel ke Istana Presiden,” ujar AKBP Yenni Diarty SIK, Kasubbid Penmas Polda Sumsel, Jumat 18 Agustus 2023.
Menurut Rudi, dia bersama penari dan tim telah mempersiapkan diri sejak sebulan terakhir. Dan tim dari Istana Kepresidenan sudah melakukan kurasi atau penilaian sebelumnya.
“Untuk menari pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ini merupakan kali pertama dan tentunya sangat membanggakan Provinsi Sumsel salah satu dari lima daerah yang terpilih untuk tampil,” terang Rudi.
Audisi para penari dilakukan awal Juli yang berasal dari berbagai latar belakang. Ada pelajar, mahasiswa dan umum serta anggota Polri yakni dari Polda Sumsel.
“Sejak 18 Juli 2023 mulai persiapan dan latihan terhitung 22 Juli. Dan saya perwakilan dari 17 penari dari Sanggar Cempako pimpinan ibu Gubernur Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru,” tambah Rudi.
Untuk diketahui, Tari Zapin Rodat adalah salah satu tari kreasi baru yang berasal dari gabungan antara kombinasi Zapin Melayu dan Rodat Palembang.
Tari Zapin Rodat dari Sumsel terdiri 105 penari dan tim yang tampil ditambah 12 pemusik sehingga total 117 orang.
Lalu ada tim pelatih, asisten dan tim kesehatan sehingga total yang berangkat 150 orang.
Dalam mempersiapkan para penari dan tim yang tampil di Istana Negara ini, Disbudpar Sumsel bekerja sama dari Komunitas Seniman Tari Sumatera Selatan pimpinan M Imansyah.
Pemilik sanggar tari Dinda Bestari, Nurdin ditunjuk sebagai koordinator penari.
Sedangkan koordinator lapangan tim tari Zapin Rodat ini adalah Agung dan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Sumsel, Cahyo Sulistianingsih.
Untuk bisa tampil maksimal dalam acara kenegaraan itu, para penari dan tim membutuhkan fisik yang sehat dan kuat.
Tari Zapin Rodat ini diiringi dengan selawat. Para pemain musiknya menabuh rebana besar.
Pijakannya tari Rodat, tradisi yang digunakan untuk mengiringi syarofal anam. Jadi ilustrasi musik dari Rodat yang asli itu selawat.
Agar lebih menarik, kemasannya dibuat dengan aransemen tim dari Istana Kepresidenan.
Sehingga ada nuansa baru dalam tari ini. Seperti penari yang membawa kepro (rebana kecil), yang mengilustrasikan pemain musik pengiring tari yang menggunakan rebana.
Juga selendang merah ataupun putih, yang melambangkan nuansa kemerdekaan.
Jumlah penari tari Zapin Rodat sebenarnya hanya sekitar 10 orang. Tapi, ada permintaan dari pihak istana yang ingin lebih meriah dengan penari 125-150 orang dan dipenuhi.
Editor : Mastari/Bolok