Liputanabn.com | Banyuasiin – Pembangunan (drainase)/shiring (dengan balok dinding saluran penahan)di desa limau, kecamatan Sumbawa Kabupaten banyu asin yang menggunakan Dana Desa di duga diselewengkan, oleh oknum Kadus ,dan oknum bendahara desa.
Berdasarkan informasi yang didapat kan dari sang kepala desa,mengungkapkan,” pada awak media, anggaran dana desa 2023 di Desa limau, yang peruntukkan pembangunan (drainase)/shiring dugaan pendanaan nya entah kemana seperti raib ditelan bumi,, ungkap sang kades,,
(Dn)kepala desa limau yang ditemui awak media, di depan Bank Sumsel Sumbawa menyapaikan bahwa dana itu Sudah diberikan/di serahkan kepada bendahara.,,,”?
Namun tidak lama kemudian melalui pesan singkat beliau mengatakan bahwa dana sudah diserahkan pada (wahap)Kadus, sekaligus merupakan (tpk) didesa limau,kata kades
sudah berulang kali saya mencoba menelpon,dan mendatangi rumah bendahara desa untuk mempertanyakan,tetapi tidak ada ditempat disaat dihubungi juga diangkat dan tidak ada jawaban sama sekali dari sang bendahara ,ungkap kepala desa
bahkan tadi pagi saja salah satu dari tpk meminta dibelikan bahan bahan yang untuk dibangun/, yang untuk dikerjakan hari ini masih kekurangan ,tpk meminta dibelikan, semen sebanyak tiga puluh sak ,, kepada saya.ucap kades
kalau masalah pembangunan jelas itu dari dana desa tahun 2023 dan semua anggaran pendanaan di dua titik pengerjaan, yang untuk pembangunan sudah diserahkan kepada bendahara tapi menggapa masih kekurangan bahan, lalu dana nya dikemanakan ,itu yang jadi pertanyaan saya,kata kades…
Adapun.sebelum nya ditempat yang berbeda,awak media juga menemui sekretaris desa limau pada saat ditemui dirumahnya, seakan saling lempar dan menyuruh awak media bertemu dengan kepala desa disumbawa, untuk mempertanyakan terkait pembangunan tersebut.
Dari hasil pantauwan yang didapatkan awak media di lapangan, diduga adanya indikasi penyelewengan dana yang tidak jelas kemanakan oleh oknum Kadus(whp) dan bendahara (hrl).karna disaat awak media mau menghubungi melalui via Telpon sang bendahara desa tersebut,no nya selalu tidak dapat dihubungi,
Reporter : M.Budi
Editor : Bolok