Liputanabn.com | PALEMBANG | Aksi tawuran remaja di kawasan Jalan Ki Marogan, Kelurahan Kemang Agung, Kertapati, Kota Palembang, semakin meresahkan meskipun pihak Polsek Kertapati telah mengamankan tujuh pelaku. Insiden ini tetap berulang, seolah para pelaku tidak merasa jera.
Budi, seorang warga Kemang Agung, mengungkapkan keresahannya atas aksi para pemuda yang kerap menggunakan senjata tajam seperti pedang, kayu, bambu, dan senjata lainnya di jalan umum. “Kasihan pengguna jalan. Apalagi wong yang mau memulai aktivitas seperti keluar salat Subuh atau ke pasar pagi. Mereka jadi takut dan was-was,” ujarnya dengan nada kesal pada Selasa (31/12/2024).
Menurut informasi yang dihimpun, aksi tawuran ini terjadi pada dini hari antara pukul 02.00 hingga 04.00 WIB di Jalan Kelurahan Kemang Agung. Bahkan, kejadian ini sudah berlangsung dua malam berturut-turut.
“Kadang dak nyaman lagi kampung kito, malah jadi medan perang. Banyak warga yang terganggu dan mengeluh. Mereka datang dari arah Mataram dan Simpang. Tapi, soal asal budaknya, kurang tahu pasti,” ungkap Budi logat Palembang.
Ia menambahkan bahwa jadwal para pelaku tawuran juga berubah. “Biasanya mereka pukul 02.00 malam, tapi sudah dua malam ini mereka mulai pukul 04.00,” lanjutnya.
Dikonfirmasi, Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan, SIK, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), diwilayah hukum Polsek Kertapati khususnya di wilayah Kemang Agung yang sering menjadi lokasi tawuran.
“Meskipun sudah ada tujuh pelaku yang kami amankan, sepertinya belum memberikan efek jera. Kami akan meningkatkan patroli terutama menjelang Subuh di wilayah Kemang Agung,” tegas Iptu Angga.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka, terutama pada malam hari. “Kami minta orang tua agar memastikan anak-anak mereka tetap di rumah dan memanfaatkan waktu bersama keluarga di malam hari,” tambahnya.
Warga Kemang Agung yakin pihak kepolisian sektor (Polsek) Kertapati dapat menghentikan aksi tawuran yang terus mengganggu kenyamanan dan keamanan lingkungan.” Tandasnya. (Red)
Editor : Bolok