Apel Pagi Polda Sumsel, Karolog Tekankan Pengawasan Melekat dan Kesiapsiagaan Karhutla

oleh -177 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | PALEMBANG – Polda Sumatera Selatan kembali menggelar apel pagi yang dilaksanakan di Lapangan Mapolda Sumsel pada Senin (28/07/2025). Apel tersebut dipimpin langsung oleh Karolog Polda Sumsel, Kombes Pol Budi Santosa, S.I.K., M.Si., dan dihadiri oleh Irwasda Polda Sumsel Kombes Pol Feri Handoko Soenarso, S.H., S.I.K., pejabat utama Polda, para Wadir, Kabag, Kasubdit, Kasubbid, serta seluruh personel Polda Sumsel.

Dalam arahannya, Karolog menyampaikan keprihatinan atas masih tingginya jumlah personel yang tidak hadir apel dengan alasan sakit. “Tadi dilaporkan ada 88 rekan kita yang sakit, entah itu benar-benar sakit atau menyakiti diri sendiri dengan terlambat lalu melapor sakit. Semoga yang sakit segera sembuh dan yang masih menyakiti diri sendiri segera disadarkan,” ujarnya.

Karolog juga menyoroti pentingnya pengawasan melekat sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 2 Tahun 2022. Ia menekankan bahwa setiap pimpinan di semua level, dari kasubnit hingga kasatker, memiliki tanggung jawab penuh untuk mengawasi anggota. Bentuk pengawasan itu mencakup arahan, inspeksi, asistensi, supervisi, hingga evaluasi. “Itu hal-hal yang sederhana tapi prinsip. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus melaksanakannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, dalam apel tersebut juga disampaikan atensi terkait kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karolog mengingatkan bahwa meski kemarau tahun ini bersifat basah, ancaman karhutla tetap nyata. Ia meminta seluruh jajaran untuk tidak hanya fokus keluar membantu masyarakat, tetapi juga menjaga lingkungan dan markas masing-masing. Ia mengutip kejadian kebakaran di sekitar rumah dinas sebagai pengingat pentingnya kewaspadaan internal.

Selain itu, Karolog juga mensosialisasikan prosedur baru terkait peminjaman dan penggunaan senjata api. Ia menegaskan bahwa SOP penggunaan senjata api kini diperketat dan mewajibkan pemenuhan sejumlah syarat, mulai dari tes narkoba, pemeriksaan psikologi, hingga bebas dari catatan pengaduan masyarakat (dumas). “Kalau semua syarat itu telah dipenuhi, maka akan dilakukan wanjak oleh Irwasda untuk menilai kelayakan penggunaan senjata api,” jelasnya.

Menutup arahannya, Karolog mengajak seluruh anggota untuk terbuka terhadap kritik dan tidak bersikap antikritik. “Kritik itu peluang. Kita bekerja bukan untuk perorangan, tapi untuk institusi. Tetap disiplin, loyal, dan berintegritas,” tutupnya.

Editor : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.