Liputanabn.com | Lebak Banten – Sejumlah Tokoh Ulama,ORMAS,OKP, dan Muspika Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Mengadakan Musyawarah akbar terkait Maraknya Bank Keliling/Kosipa dan Bank Emok. Kamis (25/04/2024)
Pasalnya para penagih hutang tersebut Selain kasar saat menagih dan tak tau waktu,mereka kerap kali melakukan pemaksaan kepada para nasabahnya ,bahkan disaat tidak adapun harus tetep ada.
“Salah satu Tokoh Ulama Kecamatan Wanasalam yang akrabnya dipanggil Abah H.Jayuni mengatakan.
“Iya Saya Sangat merasa resah degan tindakan yang di lakukan oleh penagih hutang, Bank keliling (Bangke)Bank emok,Kosipa dan Sejenisnya.Saat Menagih, para penagih Selain tak tau waktu, ada tidak ada harus ada(Maksa)dan tatkala berbicara kasar, parah kata²nya.”
Adapun hasil kesepakatan dari musyawarah tadi kami akan mengajak audensi pihak bank emok,bank mekar,bang keliling dan sejenisnya bermasa pihak pemerintah Kecamatan Wanasalam dan seluruh ORMAS,OKP,Serta para Ulama se Kecamatan Wanasalam,
Dalam tenggang waktu kesepakatan satu minggu dari hari ini.
Jadi kami menghimbau kepada para pelaku kegiatan usaha,baik dinamakan bank keliling,bank emok,kosipa,dan sejenisnya agar saat melakukan audensi bisa menunjukan SOP Agar tidak menimbulkan kegaduhan.Ujarnya.
Saat sambutan diacara tersebut KAPOLSEK Wanasalam Iptu Erwan Nurwanda,SE, mengatakan.
“sama sama kita menahan diri dan menunggu hasil audensi nanti mudah mudahan ada sifatnya hasil terbaik bagi semua pihak tidak hanya bagi kreditur dan debitur semoga esensi niatan baik kita kedepan akan menghasilkan hasil yang baik pula.” Ujarnya
Masih ditempat yang sama Panglima ORMAS GRIB JAYA Provinsi Banten UJANG HERMAWANSYAH mengatakan.
“Yang kita perangi ini bukan orangnya atau jenis usahanya tapi sistemnya, Saya juga sudah merasa gerah dengan sistem penagihan yang dilakukan oleh bank-bank tersebut,yakni banyaknya aduan warga masyarakat yang melaporkan bahwa ada pihak pihak penagih hutang,baik itu bang emok,bank keliling,kosipa dan sejenis nya menagih kepada warga yang belum bisa membayar mendapatkan kata kata kasar dan bahkan tidak tahu waktu”. Pungkasnya (Yani)
Editor : Bolok