Liputanabn.com | Muara Enim – Proyek pembangunan jalan Lingkungan Dusun 1 Desa Sukamenang RT 02 kecamatan Gelumbang kabupaten Muara Enim diduga sangat diragukan menurut masarakat dikerjakan asal jadi, lantaran material yang di gunakan dugaan tidak sesuai standar. pekerjaan proyek secara manual dikarnakan molen alasan rusak tidak menggunakan standar mutu beton ready mix batching plant, terlihat jalan lingkungan masih tanah hitam tidak memakai Agregat B,sebagai lantai dasar (22/08/2024 ).
Diketahui Proyek pembangunan jalan setapak yang di kerjakan oleh CV ALMEERA RIBHI BARCA dengan pagu anggaran RP. 199. 950.000,00 yang di kerjakan 30 hari kalender jadi keluhan dan sorotan masyarakat di lingkungan setempat.
Dugaan lemahnya pengawasan dinas terkait muaraenim yang menjadi faktor penyebab pekerjaan aliyas sembrono alias asal jadi demi meraup keuntungan yang sebesar hingga meterial yang seharusnya batu Split di ganti dengan koral 3/2 yang harganya lebih murah tentu mempengaruhi kualitas beton yang sudah pasti tidak akan standar.
Hal ini di sampaikan langsung oleh salah satu warga desa Sukamenang yang egan disebutkan nama nya mengungkapkan ” ya pak, masa iya untuk cor beton menggunakan batu coral Sebesar ini dan banyak Pasir dari pada semen sementara itu dihamparkan pasir baru diatas nya adukan semen pak, pastinya tidak bakalan bertahan lama , ketahan beton pasti tidak kuat ucapnya warga, bahkan pak pas kami lihat bagian bawah coran tidak ada batu agregat, Malah di kasih pasir” ungkapnya terhadap media ini
Dirinya selaku masyarakat setempat meminta aparat pemerintah muaraenim bapak inspektorat atau PPTK baik APH bila perlu kejaksaan turun langsung meninjau proyek tersebut, karena jelas dugaan merugikan keuangan negara BPKP harus melakukan sidak terkait kualitas dan kuantitas mutu beton , “Kami ingin pak, apapun jenis pembangunan di kabupaten muara Enim, khususnya didesa kami Sukamenag gelumbang di kerjakan sesuai spek, sehingga bisa kuat dan tahan lama.
CV.ALMEERA RIBHI BARCA Diduga Salahgunakan Kepercayaan Pemerintah Muaraenim
Terpisah mendapat informasi ini awak media langsung mengkroscek lokasi dan ternyata sesuai dengan keluhan masyarakat secara faktual pekerjaan tersebut mamang diduga asal asalan.
Salah satu tukang saat di wawancara awak media terkesan enggan mengungkapkan siapa pelaksana kontraktor yang bisa dikonfirmasi guna kelengkapan berita” saya hanya pekerja pak, tidak tau siapa pemborongnya silahkan tanya sama pak pirdaus pak, barusan lah pegi dari sini pirdaustu jawab pekerja dilokasi peroyek tandasnya seolah menutup nutupi siapa pemborongnya sembari mengabaikan pertanyaan awak media ini.
Guna untuk mendapat berita berimbang awak media mencoba mengkonfirmasi kepala Desa Ahmad Redi S.P.d melalui wa singkat punya arka,lalu pihak media mencoba meminta nomer kontak arka melalui wa singkat muhamad redi kades namun tidak dibalas sa’at konfirmasi, bergegas awak media WA singkat langsung ke pak dewan anggota DPRD Bapak Lusi Melalui via WA bahkan pak dewan membalas media ini merapat be, itulah yang dapat dihimpun didalam pemberitaan media ini sehingga berita ini diterbitkan,”tandasnya (tim)
Editor : Bolok