Miris! Bupati Serang dan Jajaran Dinilai Tak Mampu Tampung Aspirasi Warga

oleh -26 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | Serang – Perkumpulan Aktivis Muda Pengawal Kesejahteraan Masyarakat Banten yang tergabung dalam Aliansi Pamungkas Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Serang, Rabu (1/10/2025).

Aksi ini menyoroti dugaan buruknya pelayanan di RS Hermina Ciruas. Dalam orasinya, Babay Muhedi selaku koordinator aksi menegaskan bahwa banyak peserta BPJS Kesehatan mengeluhkan pelayanan di rumah sakit tersebut, hal demikian mencuat setelah meninggalnya balita berusia tiga tahun, Umar Ayasy.

“Seharusnya petugas RS Hermina memegang teguh kode etik pelayanan BPJS, memberikan layanan yang adil tanpa diskriminasi, serta mengedepankan komunikasi yang sopan. Tujuannya untuk memastikan seluruh peserta JKN mendapatkan layanan yang berkualitas dan berkeadilan sesuai aturan,” tegas Babay.

Ia menambahkan, petugas medis harus mengutamakan kepentingan pasien, mematuhi prosedur operasional standar (SOP), serta menjalankan prinsip profesionalisme dalam setiap tindakan.

Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan tiga tuntutan utama:

1. Mendesak Bupati Serang dan BPJS Kesehatan memutus kerja sama (MoU) dengan RS Hermina Ciruas.

2. Mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) segera memeriksa dugaan Malpraktek yang menyebabkan meninggalnya balita Umar Ayasy.

3. Menuntut Pemerintah Kabupaten Serang agar segera mencabut izin operasional RS Hermina apabila terbukti melanggar aturan pelayanan kesehatan.

Sayangnya, aksi yang berlangsung damai itu berakhir dengan kekecewaan. Pasalnya, Bupati Serang maupun pejabat Pemkab Serang tidak satu pun hadir menemui massa aksi.

Babay menegaskan, pihaknya akan menggelar aksi jilid III dengan jumlah massa lebih besar serta menggandeng berbagai koalisi organisasi di Banten.

Laporan : Yeni Eka Wati

Editor     : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.