Realisasi Anggaran Pemeliharaan Rutin Jalan Nasional Binuangeun-Simpang. Malingping-Bayah-Cibareno Batas Jabar, Dipertanyakan Aktivis

oleh -524 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | Lebak – Banten.Jum’at (08/12/2023) Aktivis Lebak Selatan Pertanyakan realisasi anggaran pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2023, untuk Jalan Nasional Binuangeun-Simpang. Malingping-Bayah-Cibareno Batas Jabar yang dinilai asal asalan dan diduga tidak terealisasi dengan relevan.

Dikatakan Deden Haditiya, Hal ini dengan banyak ditemukannya rumput liar yang tumbuh dibahu jalan, drainase yang rusak dan sedimentasi di saluran drainase. serta hasil tambal sulam hotmix yang terpasang menggunduk dan tidak nyaman bagi pengendara terutama pengendara kendaraan roda dua, terasa bergelombang dan bisa loncat jika dalam kecepatan tinggi menginjak hasil tambal sulam yang menggunduk.

“kita patut pertanyakan realisasi dan pos pos kegiatan dalam bentuk apa saja pemanfaatan atau realisasi anggaran pemeliharaan rutin dan berkala jalan nasional kita ini?, Ikhwal kita kerap kali menemukan saluran dranisasi yang tersumbat akibat sedimentasi dan tak jarang saat hujan air pun naik ke jalan raya dan banjir, sehingga jika ini tidak di tanggulangi dengan benar bisa berpotensi pada penurunan kualitas kontruksi jalan”. Ungkap Deden Haditiya.(08/12/2023).

Sementara berdasarkan data Kementerian PUPR dalam sistem rencana pengadaan, nilai anggaran yang digelontorkan ke ruas jalan ini untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan di ruas jalan ini dinilai cukup besar pertahun 2023 mencapai 900 juta rupiah dibawah kewenangan Pelaksana Jalan Nasional II Provinsi Banten.

Deden menyebut, kegiatan ini harus dievaluasi secara menyeluruh baik di internal kementerian PUPR maupun Badan Pemeriksa Keuangan.

“Berdasarkan pengamatan dan investigasi yang dilakukan, kami banyak menemukan rumput liar yang tumbuh dibahu jalan, kerusakan dan penyumbatan saluran drainase, sedimentasi disaluran drainase dan gorong-gorong, serta metode pelaksanaan tambal sulam yang tidak optimal sehingga hasil tambal sulam menjadi tidak rata dengan badan jalan semula alias bergelombang (gundukan)”. Dikatakan Deden Haditiya kepada wartawan.(8/12/2023).

Dalam waktu dekat kamu akan melakukan laporan terhadap Badan Pemeriksa Keuangan dan Dirjen Bina Marga untuk melakukan evaluasi dan pengawasan, agar ke depan jalan nasional di wilayahnya dapat terpelihara dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Lebak selatan di sepanjang ruas jalan nasional Binuangeun – Simpang.Malingping – Bayah – Cibareno Batas Jabar.” Tandasnya

(Aso)

Editor : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.