WARGA STOP PEKERJAAN PENGASPALAN DI KECAMATAN BELIDA DARAT TOKOH MASYARAKAT : KAMI MENGINGINKAN KUALITAS BUKAN KUANTITAS

oleh -631 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | Mura Enim – Terjadinya penghentian pekerjaan peningkatan jalan Gaung Asam – Prabumulih oleh warga kecamatan Belida Darat beberapa hari ini, masyarakat menginginkan kualitas bangunan disesuaikan dengan kajian teknis yang ada dalam RAB. Demikian disampaikan salah satu masyarakat Desa Tanjung Bunut kecamatan Belida Darat (15/12) kepada media ini.

“Kami menghentikan pekerjaan pengaspalan ini bukan berarti kami menghambat pembangunan malah kami mengapresiasi setinggi-tingginya , tapi kami menginginkan kualitas pekerjaan yang maksimal sesuai dengan RAB yang ada. ” Ujar maulana warga Desa Tanjung Bunut kecamatan Belida Darat.

Selanjutnya Maulana menyampaikan kualitas yang dimaksud mulai dari ketebalannya dan juga komposisi aspal, volume aspal perekat serta teknis pekerjaan lainnya sehingga pemanfaatan bangunan pemerintah ini lama dinikmati masyarakat.

“Yang kami inginkan dari segi kualitas berupa ketebalan aspal, komposisi aspal, kualitas aspal perekatnya dan juga teknik lainnya termasuk keselamatan pekerja dan warga yang melintas sebagaimana tertuang dalam kontrak”

Ketua LP2KP sumsel yang kami hubungi terkait permasalahan ini mendukung kepedulian masyarakat terhadap jalannya proses pembangunan tersebut karena sebagai penerima manfaat dan pembayar pajak mereka berhak mendapatkan mutu bangunan yang berkualitas dengan tidak menyalahi RAB yang sudah disepakati dalam Perjanjian kontrak.

“Sebagai lembaga yang memantau pembangunan dan kijerja pemerintah sangat mendukung aksi yang dilakukan oleh masyarakat terkait permintaan kualitas bangunan, mereka kan yang menerima manfaat juga pemilik uang dari pajak yang mereka bayarkan, jadi mereka berhak Mutu bangunan yang berkualitas”.

Sebagaimana telah diberitakan oleh beberapa media online terhadap pwkerjaan peningkatan jalan Gaung Asam menuju perbatasan kota prabumulih menuai protes dari masyarakat Kecamatan belida Darat karena kualitas bangunan diduga tidak bermutu disebabkan pemborong melakukan tindakan kecurangan dengan mengurangi ketebalan aspal. Hal ini juga telah dilakukan kontrol oleh salah satu anggota DPRD muara Enim Lusi Suryadi yang mengecek langsung ke lapangan dan membuktikan tuduhan masyarakat tersebut.”(Salim)

Editor : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.