Liputanabn.com | Lebak Banten – Selasa (09/01/2024) Program yang diterapkan pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri seperti nya harus betul betul di aplikasikan dengan baik dan salah satu nya yaitu program Ketahanan Pangan (Ketapang) di Desa Sumberwaras Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Banten pengaplikasiannya ke budidaya Fatin dan Bibit Padi Varietas Ciherang.

‘Usup Supardi’ selaku Kepala Desa Sumberwaras dalam keterangannya saat di jumpai di kantornya menyampaikan “untuk program Ketapang TA 2022 kami melakukan pembelian bibit ikan fatin yang dibagikan ke masyarakat untuk dilakukan budi daya di kolam kelompok penerima manfaat di Kampung Sompok di kolamnya KH. Memet dan di kelola oleh satu kelompok saja”.

Lanjut Kepala Desa “Namun kami mendapatkan beberapa kendala di saat produktifitas budi daya sudah berjalan dan dalam masa panen sulit untuk di pasarkan,karena budi daya ikan patin itu sendiri memerlukan waktu yang cukup lama bahkan keteter dalam pemberian pakannya”.

Masih kata Kepala Desa “Tapi kami punya ide pemanfaatan ikan fatin tersebut akan di perbantukan kepada
penanggulangan stunting berupa pembagian ikan fatin untuk menunjang gizi bagi masyarakat yang kekurangan gizi,Adapun teknis nya dan penyaluran nya sendiri akan di koordinir oleh ibu ibu posyandu desa sumberwaras”.

“Satu lagi program ketapang yang berasa ada manfaatnya adalah ketika kami membelanjakan nya kepada bibit padi Varietas Ciherang yang merupakan bibit benih padi unggulan dan bahkan masyarakat sendiri merasa ada kepuasan di saat menanam benih padi tersebut”.kata kepala Desa.

Lanjut ” sekarang ini bagi masyarakat yang sudah panen bisa kembali memutar memanfaatkan benih tersebut kepada masyarakat yang belum kebagian,begitu juga seterusnya.semoga saja hal ini membawa misi pemerintah untuk program ketahanan pangan”.pungkasnya.

Hal senada juga di sampaikan Ekbang desa sumberwaras ‘Dedi Suyatno’ kepada awak media “Dari dua item program ketapang 2022 yang paling bisa di rasakan manfaatnya adalah itu tadi pak,bibit padi Varietas Ciherang yang sekarang ini masyarakat bisa bergilir menanam bibit padi tersebut yang di berikan pemerintah.
Dari KPM ke KPM berikutnya,dan bahkan bibit padi ini bagus di rasakan masyarakat.jelasnya. *AsO*

Editor : Bolok

Liputanabn.com | Banten – hari sabtu tanggal !.Terjadi Laka Laut di Peraian Laut selatan tepatnya di Binuangeun,di wilayah Sawah Kabayan.

Ahmid Jaenudin Seorang Nelayan yang berusia 32.tahun kelahiran tahun 1992,Alamat kp.Binuangen Desa/Kelurahan,Muara Kabupaten,Lebak Propinsi Banten,

Ahmid Jaenudin yang kesehariannya bekerja sebagai Nelayan pemancing Gurita,Naas nasibnya Terseret arus Laut saat mau pulang di Perairan Laut Selatan tepatnya di Sawah Kabayan, Binuangen,

Ahmid Jaenudin hendak pulang setelah mancing Gurita dengan alat pelampung Ban,sekitar di perairan kedalaman 100.meter Ahmid Jaenudin turun dari alat pelampungnya lalu Ahmid Jaenudin berdiri sambil bersih bersih sepertinya tidak di sadarinya kalo alat pelampungnya terlepas

setelah sadar bahwa pelampungnya lepas Ahmid Jaenudin hendak mengambil pelampung yang terbawa arus ke tengah laut. naas nasib Ahmid Jaenudin ) malah terseret Arus hingga tenggelam. sudah 3.hari tiga malam baru di temukan sudah meninggal Dunia.

Sadam saksi kejadian Laka Laut memberikan keterangan kepada kaperwil ( kantor perwakilan )Media Liputanabn.com,saya pada saat kejadian sedang di pinggir pantai sekitar pukul 11:30 WIB,

pada saat itu saya meliht Ahmid Jaenudin sepertinya mau pulang sudah memancing Gurita,saya lihat Ahmid Jaenudin sedang berdiri kelihatannya sambil bersihin sepatunya hampir menepi pantai sekitar di kedalaman air 100.meter,

dan setelah beberapa menit saya lihat Ahmid Jaenudin mengejar Pelampungnya yang kelihatannya lepas dari korban Ahmid Jaenudin terbawa arus ke tengah,tetapi tiba tiba sayalihat Ahmid Jaenudin minta tolong sambil mengangat kedua tangannya dan tenggelam, sehingga saya langsung lari bersama Dodi untuk upaya menyelamatkan Ahmid Jaenudin tetapi saya bersama Dodi sudah tidak melihat Ahmid Jaenudin lagi,dan karna kami tidak punya alat untuk menyelam di tambah ombak laut lagi besar,untuk menyelam dilaut kami tidak berani menyelam, pungkasnya,Sadam.

Dodi yang ikut menjadi saksi kejadian Laka Laut beliau seorang pedagang yang tepatnya dekat dengan lokasi kejadian sekitar pukul 11: 30.WIB, saya sedang di warung saya di pinggir pantai Sawah kabanyan,

pada saat kejadian saya melihat Korban,beliau mau pulang tepatnya masih di perairan Dangkal kira-kira kedalamannya sekitar 100.meter, pas saya lihat beliau berdiri kelihatannya sambil bersihin sepatunya,tiba- iba Ahmid Jaenudin mengejar pelampungnya yang lepas dan saat itupun Ahmid Jaenudin tenggelam sepertinya tertarik arus dan sayapun lari berniat menolong korban bersama Sadam tetapi kami tidak berani karna tidak mempunyai alat penyelam,pungkas Dodi ( saksi ) di tambah ombak Laut lagi besar,pungkas Dodil

Reporter : Yani

Editor.     : Bolok

Liputanabn.com | Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri konsolidasi kader Gerindra daerah pemilihan (Dapil) Banten I, meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, di Banten, Sabtu (6/1/2024).

Hadir dalam acara kondolidasi Ketua DPD Gerindra Banten Andra Soni dan anggota DPR Fraksi Gerindra dapil setempat, Ali Zamroni, serta jajaran pengurus Gerindra Banten.

Dalam sambutannya, Muzani menyinggung soal pertemuan Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto kemarin (5/1) di sebuah restoran di Jakarta. Menurut Muzani, pertemuan itu bukan hanya sebatas dukungan Presiden Jokowi kepada Prabowo, tapi harapan untuk melanjutkan apa yang sudah dibangun sepuluh tahun terakhir ini.

“Semalam Pak Prabowo makan malam dengan Pak Jokowi. Kalau kemudian Pak Jokowi makan bareng dengan Pak Prabowo lantas itu ditafsirkan sebagai dukungan sah sah saja. Tapi lebih dari itu, Pak Jokowi berharap kepemimpinannya bisa dilanjutkan oleh Pak Prabowo. Bahwa presiden Jokowi ingin Pak Prabowo melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh beliau selama 10 tahun ini,” kata Muzani dalam pidatonya sebagaimana dalam keterangan pers yang diterima kantor pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

“Kenapa kemudian ini dianggap sebagai dukungan dari Pak Jokowi kepada Pak Prabowo? Karena program-program Pak Prabowo adalah program-program yang menyelamatkan rakyat kecil, memperkuat pengentasan kemiskinan, dan menolong orang-orang miskin. Jadi dukungan dan support dari Pak Jokowi itu mantep, madep, karep untuk Pak Prabowo,” imbuhnya.

Muzani menjelaskan, Presiden Jokowi adalah pemimpin yang tingkat kepuasan publik yang tinggi. Dan itu menegaskan bahwa apa yang sudah dikerjakan Presiden Jokowi selama ini mendapat respons dan dukungan yang positif dari rakyat. Muzani mengatakan, itu terbukti dari berbagai lembaga survei yang menempatkan tingkat kepuasan rakyat kepada Presiden Jokowi lebih dari 80 persen.

“Apa artinya? Bahwa rakyat Indonesia, kita semua orang Pandeglang, orang Lebak, orang Banten dan seluruh rakyat Indoensia berharap Pak Prabowo bisa melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Pak Jokowi. Ini menunjukkan bahwa di belakang Pak Prabowo sebagian besar adalah rakyat Indonesia. Kita berjuang tidak sendirian, di belakang Prabowo-Gibran ada orang-orang lemah, orang-orang terpinggirkan, dan itu yang orang-orang yang akan dibantu oleh kekuasaan bila Pak Prabowo diberi amanah jadi presiden,” ujar Muzani.

Muzani menjelaskan, beberapa program yang pasti akan dilanjutkan adalah BLT, PKH, Dana Desa, Dana BOS, dan BPJS. Sementara program unggulan yang bermanfaat untuk rakyat akan direalisasikan seperti makan siang dan susu gratis, dana abadi pesantren, dan pupuk subsidi untuk petani.

“Kenapa kemudian program makan siang dan susu gratis menjadi penting? Pak Prabowo ingin dalam Indonesia Emas 2045, anak-anak generasi penerus kita harus top dan IQ nya harus lebih tinggi karena rata-rata IQ orang Indonesia saat ini di bawah 100. Untuk itu maka asupan gizi harus jelas dan susu harus rutin. Memang besar biaya untuk makan siang dan susu gratis. Karena akan dinikmati oleh puluhan juta anak, tapi ini demi menciptakan generasi dengan IQ yang cerdas, SDM yang unggul,” jelas Wakil Ketua TKN itu.

Muzani menjelaskan, program makan siang dan susu gratis akan menggairahkan ekonomi nasional. Misalnya, saat ini produksi susu sapi nasional masih rendah, karena kebutuhan susu 75 persen dipenuhi dari luar negeri. Dia mengatakan, ketika program ini berjalan maka rakyat akan berlomba-lomba menternak sapi perah.

“Karena susunya akan dibeli negara untuk diberkkan kepada pondok-pondok pesantren dan sekolah-sekolah termasuk daging sapi. Nanti kita akan saksikan pedagang sayur akan sumringah senyum karena kebutuhan sayur akan meningkat dikonsumsi anak-anak kita setiap hari. Begitu juga telur dan ikan yang akan dimakan anak-anak kita setiap hari. Ini yang akan menggairahkan ekonomi rakyat Indonesia karena menggeliatkan pasar-pasar, UMKM untuk program makan siang gratis. Itu sebabnya dalam setiap survei Prabowo-Gibran selalu unggul menang karena program-programnya yang pro rakyat kecil,” tutup Muzani.

Editor : Bolok

Liputanabn.com|Lebak Banten – kembali terjadi laka laut di pantai karang Malang Binuangen menelak korban nelayan pencari gurita yang tewas dihantam ombak,ketika hendak pulang.januari Sabtu tgl 06/01/2024.

Menurut masyarakat sekitar Korban Yang Berinisial Ahmid Jaenudin jenis kelamin laki-laki dengan usia 27 tahun yang beralamat kampung panto,kec.wanasalam tenggelam saat mau kembali pulang.

“Korban yang merupakan seorang nelayan atau pencari gurita ini tenggelam di hantam ombak besar di parairan pantai karang Malang Binuangen.

Korban yang mengalami laka laut sedang mencari pukul 11.30.dan naas saat hendak mau kembali pulang,korban atas nama Ahmid Jaenudin di terpa gelombang besar,dan terseret,terbawa ombak.

Pencarian masih dilakukan pada saat ini.tim satgas masih dalam pencarian korban.hingga saat ini korban laka laut belum di temukan.

Keluarga korban berharap kepada team satgas agar berupaya dan serius untuk mencari korban.agar korban segara bisa di temukan,, tutupnya

Reporter : Bayu

Editor      : Bolok

Liputanabn.com| Lebak Banten –  Jum’at (05/01/2024) Sepertinya Pemerintah Daerah belum seimbang dalam menjalankan sebuah kebijakannya dalam mengelola aset kekayaan daerah,pemerintah daerah terlalu sibuk mengurus kenaikan retribusi TPI Binuangeun tetapi buta melihat sampah sampah di area pelabuhan perikanan dan sekitaran TPI Binuangeun Desa Muara Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Banten,sungguh sangat memalukan.

Dengan retribusi yang begitu besar tak mampu melaksanakan kebersihan lingkungan ada apa dengan pemerintah daerah,seharusnya pemerintah daerah berkolaborasi dengan pemerintah provinsi supaya tata kelola aset pemerintah bisa dijaga dengan baik dan jangan terlihat kotor dengan penumpukan sampah dimana mana sehingga menyebabkan bau yang sangat menyengat.

Menurut ‘Yayan Jatmika’ selaku tim kontrol sosial “pelabuhan perikanan dan TPI Binuangeun seharusnya terawat soal kebersihan lingkungannya karena penyumbang retribusi terbesar di wilayah Provinsi Banten,dan yang menjadi pertanyaan publik dikemanakan uang kebersihannya sehingga penumpukan sampah dibiarkan mengotori Sungai Muara tidak dibuang ketempat pembuangan sampah”.

Masih kata ‘Yayan Jatmika’ “soal sampah di Area pelabuhan dan TPI sudah sepantas nya pihak DKP Provinsi mempersiapkan armada untuk transportasi pengangkutan sampah agar sampah diangkut ke tempat pembuangan sampah tanpa harus menumpuk di depan dermaga pelabuhan dan dipinggir aliran sungai sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan”.kata Yayan.

Ditempat yang berbeda ‘Bayu’ menyoroti “sampah sampah tersebut dari dulu dibiarkan seperti tidak ada uang kebersihan padahal setiap hari dipungut uang kebersihan tapi kenapa dibuangnya ke pinggir sungai Muara dan depan pelabuhan seharusnya kan diangkut menggunakan armada ke tempat pembuangan sampah jangan asal saja membuangnya sehingga mencemari sungai dan juga lingkungan”.ucap Bayu.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak,Dinas Kelautan Kabupaten Lebak,dan Dinas Kalautan Dan Perikanan Provinsi Banten agar segera melakukan tindakan dan meninjau lokasi penumpukan sampah agar lingkungan pelabuhan dan TPI terbebas dari sampah. (AsO)

Editor : Bolok

Liputanabn.com| Lebak Banten –  Jum’at (05/01/2024) Naiknya retribusi pelelangan ikan yang awalnya hanya 3% kini menjadi 4% menuai banyak protes dari para pengusaha ikan di TPI Binuangeun Desa Muara Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Banten,program kesejahteraan masyarakat yang digembor gemborkan pemerintah Lebak ternyata hanya omong kosong saja, buktinya dengan menaikan retribusi berarti menyengsarakan rakyat.

Mendapati informasi kenaikan retribusi 4% tersebut sontak saja para pedagang ikan (pelele) mendatangi kantor pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk protes dan menyampaikan keluhan agar pihak TPI menyampaikan keberatan mereka kepada pihak pemerintah daerah/kabupaten.

Salah satu pelele (pengusaha ikan) yang enggan disebutkan namanya mengatakan ketika dikonfirmasi awak media “dengan kenaikan retribusi menjadi 4% kami para pedagang kecil makin tercekik dan susah untuk mengambil keuntungan dari penjualan ikan,seharusnya pihak pemerintah sebelum menaikan retribusi lihat dulu ke bawah bagaimana kondisinya..kami ini para pedagang kecil dengan modal kecil jika dinaikan retribusi akan sangat kecil mengambil keuntungan dan kami mau makan apa kaya gampang aja menjual ikan”.ucap pedagang ikan.

‘Wading’ selaku ketua koperasi sekaligus pengelola TPI Binuangeun ketika dipertanyakan dalam grup whats app oleh salah satu anggota grup mengatakan “Perlu sy sampaikan bahwa kami sebagai pelaksana pengelola/eksekutor pengelola,kami sudah menyampaikan keluhan/ aspirasi dari para pelaku usaha perikanan kepada dinas perikanan kab Lebak dan ada hasilnya yg sy fikir cukup memuaskan.terima kasih”.kata wading.

Peran HNSI juga ‘Toton’ selaku ketua ketika dipertanyakan di grup Wa hanya mengatakan “Semoga paham bukan kewenangan HNSI juga tapi semoga semuanya menyampaikan apa yg terjadi di Lapangan supaya masyarakat di bawah tidak menjerit”.ucapnya Toton.

Meninjau dari sebuah kebijakan pemerintah pusat yang menerapkan program program pemulihan ekonomi masyarakat pasca covid-19 sepertinya tak menjadi acuan pemerintah daerah yang justru menaikan retribusi pelelangan ikan menjadi 4% ditengah program pemulihan ekonomi nasional pasca covid-19 dan hal itu malah membuat sengsara masyarakat khususnya para pengusaha ikan.

Para pedagang ikan sangat memohon kepada pemerintah pusat,pemerintah provinsi,pemerintah daerah/kabupaten agar mempertimbangkan kembali kebijakan yang sangat mencekik dan menyengsarakan ini supaya jangan dinaikan dan tetap seperti biasanya saja.pungkasnya. (AsO)

Editor : Bolok

Liputanabn.com |Lebak Banten – ratusan masa yang tergabung rakyat mahasiswa Pemuda dan Santri.( Rampas) melakukan aksi besar -besaran di alun-alun Malingping terkait pelayanan RSUD Malingping yang tidak menyenangkan oleh oknum perawat.kamis ( 04/01/2024)

aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dan Santri guna menindak lanjuti perlakuan tidak menyenangkan yang di alami oleh pasien,balita berumur 1 tahun.yang sedang di rawat di RSUD Malingping.

Korlap aksi sebut sajah Aceng Murtado, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk simpatisan,dan kekecewaan masrakat terhadap pelayanan,yang diberikan oleh pihak RSUD Malingping.

“Kami , sebagai perwakilan masyarakat sangat kecewa atas perlakuan oknum perawat yang memperlakukan pasein dengan tindakan yang tidak sepantas nya,atau buruk,”ucap Aceng

“Masih kata Aceng Selaku pemimpin aksi,pihak nya menuntut oknum perawat RSUD Malingping yang membiarkan pasein yang masih balita dalam kondisi kesakitan segara di pecat.dan kami meminta dan menuntut pihak rumah sakit Malingping untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pasien yang berobat,”ucapnya.

Sementara korlap aksi Repi Rizal mangatakan bahwa Aliansi RAMPAS menilai tiada ada keseriusan dari pihak RSUD Malingping.untuk meyelesaikan permasalahan mengenai pelayanan yang seharusnya di RSUD Malingping tersebut.

Dari beberapa tindakan yang yang di lakukan oleh pihak RSUD Malingping,terlihat baik-baik.Repi mengatakan bahwa pihak RSUD Malingping sempat menemui keluarga pasien,akan tetapi menurut nya pihak RSUD Malingping mengesampingkan keluhan keluarga pasien.

Masih kata repi.menurutnya pikah RSUD Malingping mengesampingkan keluhan keluarga pasien.dan malah meminta video Coll.klarifikasi yang langsung di tolak oleh keluarga pasien.

Lebih lanjut pada saat aksi dilakukan pihak RSUD Malingping justru berbelit-belit dan menanggapi permasalah dan tuntutan,yang disampaikan massa aksi.bahkan ketika membuat pernyataan tertulis isinya malah berbeda,dari apa yang dibicarakan sebelumnya bersam aksi,”ucap Repi.

sementara humas aksi demo Nurdin turut mengutarakan aliansi yang tergabung atau yang mengatas namakan RAMPAS akan melanjutkan aksi lanjutan.aksi akan di gelar di dinas kesehatan provinsi Banten dalam waktu dekat.karan pihak nya kecewa terhadap pihak RSUD Malingping.

“Kami akan melakukan aksi lanjutan ke Dinas kesehatan provinsi Banten,selain untuk menuntut oknum perawat tersebut agar di
pecat.kami juga menuntut PLH Direktur RSUD Malingping di copot.serta menejemen RSUD Malingping di evaluasi dan di tugaskan dari jabatannya masing-masing itu yang menjadi tuntutan kami,”ucap Nurdin.

Reporter:Yayan jatmika.
Editor     : Bolok

Liputanabn.com| Lebak-Banten. Selasa (02/01/2024) Dewan Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Kecamatan Malingping akan koalisi bersama Komunitas MATADEWA Terkait adanya pelayanan tidak baik yang dilakukan oleh oknum pegawai RSUD Malingping.

‘M Febi Pirmansyah’ selaku Ketua DPK KNPI Kecamatan Malingping mengatakan “pihaknya akan siap membersamai Komunitas MATADEWA dalam perkara sikap salah satu oknum perawat RSUD Malingping yang dinilai sangat buruk terhadap pasien berinisial A yang mana oknum perawat tersebut mengucapkan kalimat (antepkeun bae sih, capek,mah hese nyiaran urat syaraf infusna) jika di artikan kedalam bahasa indonesia ( diamkan saja sih, capek susah dicari urat syaraf infusnya)”.

“ya betul kami DPK KNPI Kecamatan Malingping akan membersamai Komunitas MATADEWA dalam menyikapi perkara sikap dari salah satu oknum perawat RSUD Malingping yang sudah mengeluarkan ucapakan tidak sepatutnya menurut kami itu diucapkan”. Ucap febi.

Dirinya sangat menyayangkan dengan adanya kejadian tersebut, serta sebagai masyarakat malingping sendiri tentu sangat merasa malu mendengar kabar adanya perilaku perawat yang tidak beretika terhadap pasien.

Padahal ia mengatakan itu sudah bagian dari tugas pihak rumah sakit itu sendiri dalam melayani masyarakat yang membutuhkan pengobatan.

“kami sangat menyayangkan dengan adanya kejadian tersebut dan tentu kami sebagai pemuda kecamatan malingping sendiri sangat malu dengan masih adanya pelayanan yang kurang baik terhadap masyarakat padahal kan itu sudah menjadi tugasnya melayani pasien dengan baik”. tururnya.

‘Febi’ menegaskan bahwa dalam UUD RI Tahun 1945 jelas di terangkan, Untuk memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan, Penyelenggaraan pembangunan kesehatan, diwujudkan melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan,termasuk pelayanan keperawatan.

Penyelenggaraan pelayanan keperawatan harus dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman, dan terjangkau oleh perawat yang memiliki kompetensi, kewenangan, etika, dan moral tinggi. Peranan rumah sakit sangat penting dalam memberikan perlindungan hukum terhadap pasien.

Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, bahwa pasien adalah konsumen, konsumen adalah setiap orang pengguna barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat. Secara umum pasien dilindungi oleh Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

selain itu juga pihaknya mengatakan bahwa Sesuai yang tertulis dalam 18 hak pasien dalam UU No  44 Tahun 2009  Tentang  Rumah  Sakit poin 3,4 dan 5 itu sudah jelas.

“Dalam UUD RI Tahun 1945 sudah dijelaskan juga menurut UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen adalah setiap orang pengguna barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat. Secara umum pasien dilindungi oleh Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, dan Undang-undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. sudah jelas bunyi dalam UU No 44 Tahun 2009 ini tentang rumah sakit pada poin 3,4 dan lima bahwa pasien itu wajib :
1. Memperoleh layanan  yang  manusiawi,  adil,  jujur,  dan  tanpa  diskriminasi.
2. Memperoleh layanan  kesehatan  yang  bermutu  sesuai  dengan  standar  profesi dan  standar prosedur  operasional.
3. Memperoleh layanan  yang  efektif  dan  efisien  sehingga  pasien  terhindar  dari  kerugian  fisik  dan materi”. ucap Febi.

Oleh sebab itu dirinya meminta kepada pihak management Rumah Sakit untuk segera melakukan pembenahan terhadap pelayanan di RSUD Malingping dan juga menindak tegas perawat yang tak punya etika demi menjaga marwah dan nama baik RSUD Malingping,dan agar tidak ada lagi kejadian yang serupa.”tutupnya (AsO)

Editor : Bolok

 

Liputanabn.com | Lebak Banten – komunitas mahasiswa Mata Dewa akan Layangkan Surat audiensi ke direktur RSUD Malingping setelah mendapat aduan pirilaku tidak menyenangkan setelah mendapat aduan , pirilaku yang tidak menyenangkan dari keluarga pasien terhadap pelayanan RSUD Malingping.Desamber 29-12-2023.

Ketua korpus komunitas MATA DEWA,Repi Rizal mengatakan adanya aduan dari salah satu keluarga Pasean,yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh salah satu perawat yang bertugas di rumah sakit Malingping.

“Kami mendapat aduan dari keluarga pasien yang hendak brobat di RSUD Malingping,dirinya mengatakan bahwa ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh perawat yang bertugas,” ujar Repi

Masih kata Repi kejadian bermula ketika orang tua pasein mendatangi meja perawat,dengan tujuan meminta penanganan lebih lanjut terhadap anaknya,yang mengalami bengkak pada bagian kaki yang menjadi tempat infusan, kemudian perawat perempuan langsung merespon dengan mengkonpirmasi kepada perawat laki-laki yang bertugas,bukan nya mendapat respon baik perawat laki-laki tersebut malah melontarkan nada tinggi yang jelas tidak menyenangkan.

pasein kan sudah dirawat, kemudian kakinya bengkak dibagian yang menjadi infusan.ketika orang tua pasein datang ke meja perawat dengan harapan anak nya akan ditangani karena mengalami bengkak dan tiada henti terus menangis karna menahan rasa sakit,justru perawat tersebut mengatakan dengan bahasa sunda dengan nada tinggi.

Ges antepken Bae nama pasein (A) hese yiaran urat syaraf infusna,”ucap salah satu perawat.dengan nada tinggi dan tidak menyenangkan.

Kemudian Repi menduga bahwa ada perbedaan perlakuan yang di terima oleh keluarga pasien dan dilakukan oleh pihak rumah sakit,kepada pasien yang berobat dengan jalur umum dan dengan yang menggunakan SKTM.
Dan kami menduga bahwa perbedaan perlakuan antara pasein yang brobat dengan jalur umum dan yang menguntungkan surat tidak mampuh ( SKTM).

dan pada saat keluarga pasien belum lama menggunakan jalur umum mereka diperlakukan dengan sangat baik.
Tapi saat mengunakan SKTM justru sangat lah terbalik keluarga pasien malah mendapat perlakuan yang sangat buruk.

Terakhir Repi, mengatakan bahwa bahwa pihaknya Sangat-sangat meyangkan atas prilaku perawat RSUD yang mencoreng nama baik rumah sakit.dan atas perlakuan yang tidak pantas tersebut pihak nya akan mengirim surat audiensi ke pihak rumah sakit Malingping.dan mendesak agar perawat tersebut untuk di bebas tugas kan dari tugas keperawatan nya.

“Kami akan melayangkan surat audiensi ke pihak RSUD Malingping dan agar perawat tersebut di beri sangsi tugas berupa dibebas tugaskan sebagai pekerja perawat RSUD Malingping.agar tidak mencoreng dan tidak mencederai.dan atas kejadian ini nantinya tidak terulangi,”ucap Repi .

Reporter : Yayan j / Bayu

Editor      : Bolok

Liputanabn.com | Lebak Banten  – Sebelumnya harga tiket masuk wisata pantai Bagedur hanya Rp5 ribu per orang, saat ini menjadi Rp10 ribu per orang. Kondisi ini dikhawatirkan akan berakibat pada menurunnya minat dan kunjungan para pengunjung

Naik nya harga tiket ini menjadi sorotan aktivis Lebak Asep Gamer Shihab mengatakan, keberadaan wisata pantai Bagedur selama ini menurutnya sudah cukup mampu menggenjot peningkatan ekonomi masyarakat, terutama bagi para pedagang.

Namun dengan naiknya harga tiket masuk pantai Bagedur hingga 100 persen ini, dia mengaku khawatir akan berdampak pada merosotnya kunjungan wisatawan atau para pengunjung.

“Seharusnya dipertimbangkan secara matang. Tidak hanya melihat dari sisi keuntungan berupa peningkatan PADes (Pendapatan Asli Desa) dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) saja. Pada momen libur tahun baru kali ini pengunjung memang masih ramai, karena mereka belum tahu kalau harga tiket masuknya naik, tetapi ke depan bisa saja mereka kapok,” kata Asep Gamer Shihab Senin 1 Januari 2024.

“Kalau pengunjung menjadi sepi, kasihan para pedagang. Terutama para pedagang yang hanya menunggu momen-momen liburan seperti saat ini,” ucap Asep Gamer Shihab.

Lantaran dari hasil retribusi tiket masuk pantai Bagedur ini pun masuk ke PAD Lebak. Asep gamer Shihab pun meminta kepada Pemda Lebak agar segera melakukan evaluasi.

“Karena dapat dipastikan kenaikan tiket masuk pantai Bagedur ini atas persetujuan Pemda Lebak,”

Parahnya lagi, kata Asep Gamer Shihab kenaikan harga tiket masuk ini tidak dibarengi dengan pengelolaan yang lebih baik. Hal itu terlihat dari sampah yang berserakan di sepanjang wisata pantai.

“Di pagi hari sekitar jam 9 sampah tampak berserakan, itu artinya sampah hari kemarin belum dibersihkan,” ujarnya.

Reporter: Cepi Umbara

Editor.    : Bolok

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.