Liputanabn.com | Lebak — Bencana Banjir bandang yang terjadi di wilayah Lebak Selatan (Baksel) Kabupaten Lebak, Banten, beberapa waktu lalu diduga kuat dampak dari aktivitas perusahaan tambng emas PT Samudera Banten Jaya (SBJ) yang berlokasi di Cibeber,Rabu 05/03/2025
Berdasarkan keterangan dari masyarakat sekitar, perusahaan pencari bahan emas ini sudah beroperasi bertahun-tahun dan diduga telah menguras perut bumi, membabat hutan-hutan yang menjadi resapan air di wilayahnya beroperasi, sehingga curah air hujan tidak lagi terkendal
Tidak menutup kemungkinan bencana Banjir dan longsor akan lebih dahsyat apabila perusahaan tersebut terus dibiarkan beroperasi, karena PT. SBJ diduga hanya mengejar keuntungan semata tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan hidup yang mengakibatkan lenyapnya hutan yang menjadi resapan air di atas perbukitan.
Demikian yang disampaikan oleh Deny Martunus Anggota Divisi Intel , Badan Penelitian Aset Negara – Lembaga Aliansi Indonesia (BPAN-LAI) kepada awak media
“Kami berharap Bupati Muhamad Hasbi Jaya Baya, bertindak tegas terhadap PT Samudera Banten Jaya (SBJ) Yang sudah merusak Alam i,” ujarnya.
Deni menambahkan bahwa hasil investigasi pihaknya bersama tim, ditemukan adanya aktifitas salah satu perusahaan tambang emas PT. Samudera Banten Jaya (SBJ) yang diduga sebagai bagian dari penyebab terjadinya longsor dan banjir di wilayah Cibeber dan Bayah
“Rasa-rasanya mustahil apabila pemerintah dalam hal ini Pemprov Banten dan Pemkab Lebak tidak tahu atau tidak punya kemampuan untuk melakukan investigasi itu,” imbuh dia.
Dan untuk aparat penegak hukum jangan tutup mata, perusahaan asing yang datang ke banten khusus di lebak selatan yang hanya membawa malapetaka jangan terus dibiarkan , harus ada tindakan tegas sebelum bencana terjadi ” Pungkas nya
Editor : Mastari bolok