Liputanabn.com | Pandeglang, Banten — Kasus pelecehan terhadap wartawan kembali terjadi dan sangat disayangkan. Kali ini, ucapan hinaan berasal dari salah satu organisasi mahasiswa yang seharusnya adalah pihak terpelajar. Hal tersebut sangat menyakitkan dan menimbulkan kekecewaan di kalangan insan pers, tidak hanya di Indonesia tetapi also secara internasional.
Pada Selasa, 2 September 2025, empat pendemo—Hadi, Muklis, Sa’at, dan Ilham—menyampaikan aspirasi di gedung DPRD Kabupaten Pandeglang. Sayangnya, salah satu aktivis bernama Ilham melontarkan kata-kata yang menyakiti dan menghina profesi wartawan, bahkan berkata, “Percuma audensi sama wartawan, gak ada gunanya.”
Iyan, Ketua Ormas JBB Wanasalam Kabupaten Lebak, dengan tegas mengecam perilaku oknum aktivis tersebut. Ia mengatakan,
“Kami sangat mengecam keras ucapan tersebut karena menyakiti hati wartawan. Ini tidak bisa dibiarkan, dan harus ditindak secara tegas serta diproses secara hukum.
“Iyan menambahkan, “Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari jasa wartawan. Mereka berperan penting dalam menyebarkan berita proklamasi, menggalang dukungan rakyat, dan menyelamatkan dokumen vital.
Wartawan tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga memperjuangkan semangat kemerdekaan, menyatukan masyarakat, dan melawan penjajahan melalui media cetak. Mereka bekerja sesuai undang-undang dan harus dihormati.” Tandas. Iyan
Editor : Bolok