Liputanabn.com | Lebak – Aktivis Sosial Kabupaten Lebak, Dani Saeputra, melontarkan kritik pedas terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Lebak terkait kondisi Infrastruktur jalan yang dinilai memprihatinkan.
Dalam keterangannya kepada Awak Media pada Kamis, 24 April 2025, Dani menyebut Jalan di wilayah Lebak, baik Jalan Kabupaten maupun Jalan poros Desa, banyak yang rusak parah namun Pemerintah seolah Abai.
“Jalan di Kabupaten Lebak berlubang di mana-mana, semrawut, bahkan mirip Sungai Ciujung yang tak pernah surut banjir, ini bukan cuma soal kenyamanan, tapi menyangkut keselamatan Masyarakat,” ungkap Dani ditemui di Sekretariat GMBI Distrik Lebak.
kritik Dani Saeputra bukan tanpa alasan, ia menyoroti lambatnya Respons Pemerintah Kabupaten Lebak dalam menangani Aspirasi Masyarakat, terutama soal Infrastruktur. Menurutnya, hampir di seluruh Desa di Lebak, kondisi Jalan masih sangat memprihatinkan.
“Pemda Lebak hari ini harus Dievaluasi. kinerja mereka tidak disiplin, jauh dari semangat Visi Misi saat mereka mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah. Hanya janji-janji kosong,” ujar Dani.
selain soal Infrastruktur, Dani juga mempertanyakan Transparansi Anggaran Publikasi dan Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lebak. Ia menuding Lembaga tersebut tidak pernah secara terbuka menyampaikan laporan penggunaan Anggaran tahunan.
“Saya tantang semua Media datang ke Diskominfo, tanya ke mana Anggaran Publikasi itu selama ini ?? berapa Miliar Uang Rakyat yang dihabiskan tiap tahun ?? tapi tak pernah ada laporan transparan, Rakyat berhak tahu,” tegasnya.
Tak tanggung-tanggung, Dani pun meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun langsung dan melakukan Audit terbuka terhadap penggunaan Anggaran di Diskominfo Lebak.
“Jangan seperti main petak umpet, Publik perlu tahu ke mana uang mereka mengalir,” imbuhnya.
Dani berharap kritik ini menjadi pemantik perubahan di tubuh pemerintahan Daerah, baik di tingkat Pemerintah Desa, Kabupaten maupun Provinsi. Ia menegaskan, suara Rakyat tidak boleh terus-menerus diabaikan.
“Kalau tidak ada perubahan, jangan salahkan Rakyat jika nanti turun ke jalan, Pemimpin itu bukan hanya duduk di belakang meja dan diruangan ber Ac tapi hadir Menjawab keluhan Masyarakat,” tutupnya.(Erik Anggara)
Editor: Bolok