Akibat Kurangnya Pengawasan Pihak Sekolah Menyebabkan Kekerasan Terhadap Siswa

oleh -368 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | Lebak – Kurangnya ketegasan dan pengawasan di lingkungan sekolah dapat menjadi faktor utama penyebab terjadinya kekerasan terhadap siswa. Ketika aturan dan sanksi tidak ditegakkan secara konsisten, siswa merasa kurang memiliki batasan, sehingga berpotensi melakukan tindakan yang merugikan orang lain, termasuk kekerasan.

Penyebab Kurangnya Ketegasan dari Pihak Sekolah, Salah satu anggota Ormas Pendekar Banten, Korcam Wanasalam, yang akrab disapa Cepi Umbara. menyayangkan terjadinya kekerasan di ruang lingkup , Perguruan Mathla’ul Anwar Binuangeun. Ia menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak sekolah terhadap siswanya. Menurutnya, sistem manajemen yang kurang efektif atau tidak jelas dalam menangani masalah kekerasan dapat menyebabkan pembiaran terhadap perilaku bullying dan kekerasan lainnya, baik di dalam maupun di luar kelas, memudahkan kekerasan berlangsung tanpa terdeteksi.

Kurangnya Sosialisasi Aturan Sekolah
Jika aturan larangan kekerasan tidak disosialisasikan secara efektif, siswa mungkin tidak memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memastikan bahwa semua siswa memahami dan sadar akan batasan serta sanksi yang berlaku.

Kurangnya Pelatihan Guru
Selain itu, kekurangan pelatihan bagi guru dan staf sekolah dapat memperlemah upaya pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.

Dampak Kekerasan terhadap Murid
Gangguan Psikologis: Kekerasan dapat menyebabkan dampak emosional yang serius seperti menurunnya harga diri, kecemasan, depresi, dan gangguan kelekatan.

Prestasi Belajar Menurun:
Siswa korban kekerasan sering mengalami kesulitan berkonsentrasi, yang akhirnya mempengaruhi prestasi akademik mereka.

Ketidakamanan di Sekolah:
Kekerasan menciptakan lingkungan belajar yang tidak aman dan tidak nyaman, membuat siswa merasa takut dan enggan bersekolah.

Upaya Pencegahan Penerapan Aturan yang Jelas: sekolah harus memiliki aturan larangan kekerasan yang tegas, lengkap dengan sanksi yang jelas bagi pelaku.

Peningkatan Pengawasan:
Guru dan staf harus meningkatkan pengawasan, terutama di area yang rawan kekerasan.

Sosialisasi dan Edukasi:
Sekolah perlu mensosialisasikan aturan serta memberikan edukasi tentang pencegahan kekerasan kepada seluruh siswa, guru, dan orang tua.” Tandasnya (Cepi Umbara)

Editor : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.