Dari Yang Sebelumnya Menyentuh Angka Rp145 Ribu Per Kilogram di Tingkat Petani, Kini Menjadi Rapat Rp.11 Ribu

oleh -286 Dilihat
oleh

Liputanabn.com | Muara Enim Sumatra selatan – Meski mengalami penurunan, para petani setempat tetap menunjukkan sikap optimis. Mereka meyakini harga karet akan kembali stabil dalam waktu dekat dan bahkan berpotensi naik hingga akhir tahun.

Esi, salah satu petani karet asal Kecamatan belida darat, mengatakan, harga saat ini masih cukup layak untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Paling tidak harga getah karet itu masih seimbang dengan harga beras. Artinya, meski turun, belum terlalu mengkhawatirkan,” ujarnya saat ditemui rabu (9/4/2025).

Dalam kondisi normal, ia menyebut petani bisa menyadap 30-40 kilogram getah jedol per hektare dalam waktu empat hari. Dengan harga Rp11 ribu/kg, pendapatan petani berkisar Rp500 ribu per minggu.

“Sebelum Lebaran, bisa sampai Rp145 sampai Rp11 ribu per dua migu, itu pun kalau cuaca mendukung dan tidak hujan,” tambahnya.

Meski aktivitas penyadapan tak selalu berjalan setiap hari karena faktor sosial dan cuaca, edi tetap percaya harga karet lokal akan kembali ke angka Rp14 ribu, bahkan bisa tembus Rp145 ribu/kg seperti sebelum Lebaran.

Optimisme serupa juga disampaikan oleh joi, salah satu pengepul karet di wilayah tersebut. Menurutnya, penurunan harga saat ini lebih disebabkan oleh tutupnya sejumlah pabrik remiling selama libur Lebaran.

“Sebelum Lebaran, harga di pengepul bisa Rp145 sampai Rp14 ribu. Kalau di pabrik, bisa sampai Rp16 ribu/kg. Tapi karena pabrik belum semua beroperasi penuh, harga sementara turun,” jelasnya (Salim)

Editor : Bolok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.