Liputanabn.com | Lebak , Beberapa hari belakang dunia pendidikan, dihebohkan oleh buku tabungan siswa-siswi yang terselip di ijasah, disinyalir buku tabungan atas nama siswa Sekolah SD Negeri 3 Sindang Ratu tersebut. Muncul dugaan Penyimpangan dalam penyaluran bantuan program Indonesia pintar PIP, SDN 3 sindang ratu, kecamatan panggarangan, kabupaten Lebak Banten, Newsbin, pada jum’at 30/08/2024.

Menangapi hal tersebut Ketua lembaga aliansi indoensia KGS Lebak Toni Firmansyah angkat bicara terkait maraknya pemberitaan terkait dugaan penyimpangan penyaluran program Indonesia pintar SD negeri 3 Sindang ratu,

Buku rekening tersebut adalah hak siswa, selama sekolah di SDN 3 Sindang ratu, namun fakta nya dalam pemberitaan tersebut bahwa orang tua wali murid dan Siswa/Siswi atas nama di buku tabungan tersebut tidak pernah tau, dan tidak pernah menerima uang dari program PIP Tersebut.

Kalau memang benar seperti itu, sangat disyangkan kalau hal demikian terjadi, yang seharusnya hak siswa tersebut diberikan Untuk memenuhi kebutuhan siswa selama bersekolah di SDN 3 Sindang ratu, namun fakta nya diduga di tilap atau Tidak dislurkan
Oleh oknum oknum Tidak bertanggung jawab di SDN 3 Sindang ratu.

Kasihan siswa siswi Tersebut yang mendapat kan bantuan, harusnya bantuan tersebut bisa digunakan oleh siswa – siswi selama proses belajar disekoalah tersebut, ini malah di diduga di salahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.Beberapa catatan saat ini adalah keterangan dari orang tua murid yang menyatakan bahwa anak nya selama ini tidak pernah menerima program Indonesia pintar ( PIP). jangan kan uang nya, buku Rekening atau buku tabungan ATM nya pun baru tau, kalau anak nya selama ini mendapatkan bantuan program Indonesia pintar PIP dari sekolah. Saya ketua lembaga aliansi indoensia KGS Lebak Toni Firmansyah Siap mengawal kasus ini dan akan melaporkan ke aparat penegak hukum( APH)

” Melalui pesan WhatsApp Saya ketua lembaga aliansi indoensia KGS Lebak Toni firmansyah mencoba menghubungi kepala bidang TK ,SD dalam keterangannya.” Akan memanggil kepala sekolah Untuk dimintai Keterangan

“iya pak saya akan memanggil kepala sekolah dan pengelolah PIP Untuk diminta keternagan”(jawaban wa Kabid TK SD kab Lebak ). Pungkasnya.

Hinga berita ini di terbitkan awak media Terus berusaha menggali informasi dan meminta stetmen dan komentar dari pihak pihak Terkait, (tim)

Editor : Bolok

Liputanabn.com | Lebak Banten – Musyawarah pemdes bersama masyarakat desa cipedang .Kecamatan wanasalam ,kabupaten lebak ,provinsi banten. Musyawarah tersebut dalam rangka untuk memperbaiki jembatan penghubung antara dua desa cipedang-cisarap

Musyawarah tersebut di hadiri oleh tokoh masyarakat desa cipedang, ketua BPD,ketua karang taruna dan RT/RW se desa cipedang..yang mana hasil musyawarah tsb membahas tentang anggaran perbaikan jembatan tersebut yang di perkirakan menelan biaya sebesar dua puluh lima juta rupiah.(25.000,000,00)

Percepatan pertumbuhan ekonomi sudah tentu menjadi prioritas pembangunan mulai dari level pemerintah pusat hingga pemerintah kelurahan/desa. Terdapat beberapa aspek yang harus juga dibangun dalam rangka suksesi percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya adalah tersedianya infrastruktur yang memadai untuk menunjang segala proses ekonomi, mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi.

Jembatan merupakan struktur yang dibangun untuk menyeberangi jurang atau rintangan, seperti sungai, ataupun untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan. Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

pemerintah desa mengadakan Musyawarah Antar Desa sebagai bentuk tindakan konkrit dalam menciptakan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pemerintah desa membuat perencanaan perbaikan jembatan penghubung antar 2 desa, yakni desa cipedang -cisarap,

Hal tersebut dibahas dalam Musyawarah Antar Masyarakat Desa berikut dengan beberapa hal – hal yang menjadi penunjang dalam perencanaan perbaikan jembatan penghubung antar dua desa tersebut.

Mulai dari Rancangan Anggaran Biaya (RAB), desain struktur bangunan jembatan, infrastruktur pendukung, sampai pada perihal perizinan.

Dalam forum Musyawarah Antar Desa tersebut suasana forum sangat interaktif, dan warga Masyarakat dari kedua desa sangat antusias menyimak dengan seksama dan berdiskusi dengan seluruh narasumber.” pungkasnya (ENDIN)

EDITOR : BOLOK

Liputanabn.com | Lebak Banten-Ratusan pemuda dan masyarakat warga binuangeun bahkan luar kota binuangeun hari ini berkumpul menyampaikan orasi atas matinya kota binuangeun dari segala kegiatan khususnya HARI NELAYAN. desa muara kacamatan wanesallam Minggu 25 Agustus 2024.

Masa yang terdiri dari para pemuda, pedagang, nelayan dan para musisi bergabung di alun alun desa muara, kecamatan wanasalam, kabupaten lebak banten.

Dalam orasinya masa mengeluhkan matinya budaya di desa muara HARI NELAYAN dan kegiatan hiburan lain nya.

Dalam orasi tersebut bertemakan KAMPUNG DOLAR, SUASANA HOROR artinya binuangeun adalah jantung kota wisata yang beberapa tahun berlalu sepi dari segala kegiatan budaya dan hiburan, sepi seperti kota mati.

Ugi Ismawan selaku tokoh pemuda dan kordinator aksi dalam sambutan nya”Aksi ini dilakukan disiplin, kompak semata mata hanya ingin membangkitkan semangat para pemuda dan masyarakat juga para penggerak budaya, agar segera di hidupkan kembali budaya yang sudah lama peninggalan nenek moyang yaitu hari nelayan dan jenis hiburan lainnya.

Ugi menambahkan”acara orasi ini mutlak inisiasi pemuda dan masyarakat yang merasa kesepian, sekian lama kota binuangeun pakum dari segala kegiatan hiburan dan budaya, sementara binuangeun sendiri adalah jantung kota wisata binuangeun muara.

Ugi berharap dengan adanya acara orasi ini kota binuangeun bisa kembali bangkit menghidupkan budaya Hari nelayan dan hiburan selama itu tidak melanggar norma norma. Jelasnya.

Reporter : Bayu

Editor      : Bolok

Liputanabn.com | Lebak Banten – Sejumlah Pengguna jalan mengeluhkan adanya material bangunan jalan di simpang beyeh tepatnya di desa rahong, sehingga terjadi laka lantas kepada pengendara jalan pada malam hari pukul 22.00 (Sabtu 24/8/2024)

selain dampak kecelakaan di jalan simpang beyeh adanya tumpukan material banyak juga keluhan pengendara jalan dengan adanya tumpukan material yang diduga asal – asalan dalam menyimpan material tersebut,” tuturnya”

salah satu korban kecelakaan anggota KKPMP peropos Lebak selatan panggil saja uce supriyadi.uce Supriyadi berharap kepada pihak proyek jalan untuk bisa peduli terhadap pengguna jalan karna tumpukan material yang asal – asalan itu bisa mengakibatkan kecelakaan seperti sayah ini.

Masih kata uce Supriyadi’ saya berharap kepada pelaksana jalan supaya segera mengerjakan atau membereskan tumpukan material yang asal-asalan yang ada di jalan simpang beyeh di desa rahong supaya tidak ada korban lagi’tutupnya’ ( Red ) team

Editor : Bolok.

Liputanabn.com | Lebak Banten – Tiga Tahun Beroperasi di Kp. Burunuk Desa Sukamanah Kecamatan Malingping CV Layar berkembang di duga lakukan pelanggaran Undang – Undang Ketenagakerjaan Jo UU. Cipta Kerja. Dimana Diduga perusahaan tersebut melakukan Pemutusan hubungan Kerja Sepihak (PHK) Yang Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Perundang – Undangan Yang Berlaku, Sebagai.

Berikut :
1. Ketentuan PKWT Dilanggar / Diabaikan … Pekerja Menjadi PKWTT ….
2. Pelanggaran Terhadap Ketentuan Jam Kerja

3. Pelanggaran Terhadap Ketentuan Upah Minum Kabupaten

4. Melakukan PHK Sepihak Tidak Sesuai Prosedur …. Tanpa Pesangon / Ganti Kerugian /Uang Pisah ….

5. Kerugian Perusahaan Harus Dibuktikan Oleh Audit Independen

6. Dugaan Lainnya Pelanggan Terkait Ijin Operasional CV. Layar Berkembang, Perlu Dilakukan Oleh Pihak Terkait Dan / Atau Yang Berwenang ….

Terkait Dugaan Pelanggaran Tersebut Diatas Pengusaha dapat Diancam dengan Hukuman penjara Dan / Atau
Dianggap Sebagai Pelanggan kejahatan.
Atas Pelanggan Sebagaimana Yang Dimaksud Pekerja Yang di PHK Secara Sepihak Akan Melaporkan Hal Tersebut Kepada Aparat Desa Sukamanah/ Kecamatan Malingping Dan / Atau Polsek Malingping, Untuk Menutup / Memberhentikan Kegiatan Operasional CV Layar Berkembang, Sampai Dengan Adanya Penyelesaian Permasalahan Tersebut …. Atau Melaporkannya Kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) setempat Pekerja

Untuk Mempercepat Penyelesaian Perselisihan Tersebut.

11 orang eks Karyawan CV Layar Berkembang Telah Memberikan Kuasa Kepada Aburohman dari Kantor Hukum Muaz Asmuni & Partner, Untuk Mendampingi / Mewakili Kepentingan pemberi kuasa.” tutupnya (tim)

Editor: Bolok

Liputanabn.com|| Lebak-Banten. Sabtu (24/08/2024) Batalnya pagelaran konser musik di alun alun malingping Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak-Banten yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lebak dalam rangka sosialisasi,mendapat kecaman keras dari musisi sampai masyarakat dan juga para pedagang.

Menurut ketua Forum Musisi ‘Roni’ menyampaikan “alun alun malingping milik seluruh masyarakat malingping bukan milik kelompok tertentu jadi jika ada pelarangan penggunaan alun alun untuk konser musik maka sangat tidak adil,dan kami juga akan mempertanyakan tentang aturan pelarangan yang sesuai dengan dasar hukumnya”.kata Roni.

Masih kata ‘Roni’ “jika semua pentas musik dianggap mengundang ke maksiatan dan penonton dianggap akan melakukan maksiat sungguh tuduhan yang sifatnya soujon terhadap pecinta musik ini perbuatan yang tidak boleh diungkapkan oleh kelompok yang merasa paling benar”.tegas nya Roni.

Diwaktu yang terpisah ‘Yoga’ mengungkapkan “jika memang alun alun ini tidak boleh dijadikan tempat keramaian seharusnya dirubah menjadi kebun pisang saja dan hanya kebunlah yang tidak tersentuh dengan keramaian,untuk itu kami menuntut keadilan kepada pihak berwenang agar memberikan ruang terhadap generasi muda yang mempunyai bakat seni agar bisa mengembangkan kreasi nya”.ucap Yoga.

Harapan Forum Musik Banten Selatan ke depannya agar tidak dipersulit dalam menempuh perizinan untuk mengadakan acara acara panggung musik baik itu di dalam wilayah atau pun diluar wilayah karena para musisi juga mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan aspirasinya,selama tidak ada Undang Undang yang melarang musik maka musisi juga mempunyai hak untuk eksis.pungkasnya. (AsO)

Erwan : Bolok

Liputanabn.com | Lebak-Banten. Jum’at (23/08/2024) Menilik pelaksanaan Sarasehan & Sosialisasi Pilkada Serentak 2024 yang diselenggarakan oleh KPU Lebak di Alun-alun Malingping serta dalam pelaksanaan tersebut akan mendatangkan “The Virgin” sontak menjadi pro dan kontra di masyarakat.

Kalau kita tengahi terkait pelaksanaan kegiatan, serta beredarnya isu negatif pada pelaksanaan tersebut. Masyarakat lebih mengenal bahwa KPU Lebak akan mengadakan Konser The Virgin bukan pada perhatian sosialisasinya.

Sementara, berdasarkan klasifikasi dari pihak KPU dalam hal ini giat yang akan di prakarsai tersebut ialah bentuk giat multi segmen, bukan terpaku pada konsernya dan KPU belum pernah berstatement atau menyebarkan flayer tentang konser musik.

“Kalau konser, kan dari awal sampai akhir nyanyi terus. Sementara ini dilihat dari susunan acara bukan hanya bertujuan menampilkan “The Virgin” saja tapi beragam diantara senam, door prize, dan kesenian khas” ucap salah seorang perwakilan L.O.

Dilain pihak, Ketua Umum CC IMC Hendrik Arrizqy memberikan keterangan menurut rasionalitas yang ia pahami bahwa kegiatan tersebut perlu terselenggara di Alun-alun dengan mengedepankan keserasian sosial kontrol diantara kalangan pemuda yang pro terhadap penyelenggaraan kegiatan dan kaum sarungan yang kontra.

Ia menilai bahwa hal ini jangan sampai menjadi konflik sosial jangka panjang. Karena beberapa celotehan bagi kalangan yang pro sedikit mengintimidasi kaum sarungan dengan menyebut event Hari Santri Nasional jangan dilaksanakan di Alun-alun lagi kedepannya.

Kemudian salah seorang pecinta musik yang tidak mau disebutkan namanya mengemukakan isu yang merebak pada ranah kaum sarungan, dirinya menegaskan bahwa aturan itu dibuat untuk seluruh masyarakat bukan hanya untuk satu golongan saja.

Disisi lain, Hendrik menilai hadirnya pro dan kontra dalam menyikapi kegiatan ini, dirinya menyebut bahwa kurang tanggapnya E.O beserta KPU meredam isu yang beredar dari awal seperti klaim musisi lokal tidak dilibatkan, beredarnya informasi KPU akan mengadakan Konser dan lain sebagainya. (Red Tim)

Editor : Bolok